Welcome to My Website

Powered by Blogger.
Tiada kerugian bagi kita dihari-hari saat kita selalu belajar dari pengalaman kita. Kita akan sangat merugi saat tidak menyadari bahwa teguran dariNya adalah tanda kasihNya untuk tetap menjaga langkah kita menuju yang terbaik.

About Me

My photo
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
PagerankAlexa.Com - Pagerank ToplistiPagerankAlexa.Com - Pagerank Toplisti

Search This Blog

Pasar Hewan/Binatang - Ikan Hias Jatinegara

Posted by Bayu Friday, July 3, 2009


Bertambah lagi kunjungan saya ke tempat-tempat untuk menambah kesibukan terutama pada pagi hari. Syukur-syukur bisa menghasilkan uang. Sering kali setiap pagi saya menyempatkan diri mampir ke pasar Jatinegara, Jakarta Timur.

Lho? memang pasar sudah buka di pagi hari pukul 06.00 wib? Ya, pasar yang saya kunjungi berbeda dengan pasar grosir Jatinegara yang baru mulai kesibukannya pada sekitar pukul 09.00 wib. Di pasar ini, di atas pukul itu ramainya minta ampun. Para pembeli yang kebanyakan para pedagang eceran di rumah atau di kios-kiosnya di tempat lain, membeli barang-barang keperluan dari pakaian dengan pernik-perniknya hingga peralatan rumahtangga. Harganya grosiran. Saingan pasar ini dalam menjual pakaian adalah Pasar Tanah Abang yang lebih gila lagi perputaran uangnya.

Lalu, pasar apa di pagi hari itu sudah buka dan ramai dikunjungi orang? Tak lain pasar ikan, burung, dan pasar ayam. Letaknya di seberang pasar grosir. Satu lagi ada pasar ayam beberapa meter dari pasar itu.

Ikan-ikan hidup yang dijual di pasar itu beraneka ragam, ikan hias maupun ikan konsumsi. Misalnya ikan cupang, maskoki, koi, manfish, arwana, louhan, blakcmolly, gupy, sampai pada lobster air tawar dan kura-kura. Sedangkan ikan konsumsi yang bisa dijumpai di sana dari lele, bawal, mas, patin, sampai gurame.

Di rumah selain ada tanaman hias dan buah-buahan, saya juga bikin kolam seluas kurang lebih 25 meter persegi. Lele pernah saya pelihara sampai 2.000 ekor. Sedangkan sekarang ada bawal, gurame, dan nila. Bibitnya semuanya saya beli di pasar Jatinegara tersebut.

Menyaksikan jual-beli ikan di sana memang bagai pasar biasanya. Ikan-ikan baru diturunkan dari mobil bak terbuka yang kabarnya dikirim dari Parung Bogor. Para pedagang biasanya menyimpan ikan-ikan di drum plastik di sebuah bangunan milik pemerintah yang tidak terpakai di situ. Sementara itu, kios-kios penjualan ikan bersama peralatanannya berjejer di sepanjang jalan. Para pedagang kaki lima di sana bukan hanya menjual ikan, tapi juga peralatan dan makanannya.

Agak siang sedikit barulah bermunculan penjual-penjual unggas, burung dan ayam. Mereka ada yang berjualan di trotoar jalan maupun di dalam dengan kios-kios burungnya. Di trotoar kalau siang atau sore makin ramai. Binatang yang dijual pun bukan hanya burung tapi, juga monyet, ular, dan kelinci. Sedangkan burung, ada juga yang terbilang langka, seperti burung hantu, elang, ayam hutan, kelelawar, dan banyak lagi.

Soal makanan ikan, dijual dari pelet, sampai ikan-ikan kecil, macam lele dan mas anakan untuk makanan ikan arwana maupun louhan. Di tempat ini juga banyak kita jumpai penjual undur-undur. Untuk apa binatang kecil ini? Kabarnya untuk obat suatu penyakit.

Soal harga, semuanya bisa dilakukan dengan nego. Pintar-pintar menawarlah, dan pilih binatang jangan yang terlihat sakit.

Sementara itu, saya juga sering mampir ke pasar ayam yang terletak tidak jauh dari situ. Memebli bibit ayam di sana juga harus pintar-pintar menawar dan melihat kondisi ayam. Ayam-ayam yang saya beli di sana untuk melengkapi ternak ayam saya yang bibitnya saya beli dari peternakanan di Cipanas. Di halaman belakang rumah, saya pakai untuk untuk ternak ayam kampung sampai maksimasil 1.000 ekor.

Sudah sekitar empat tahun saya menggeluti usaha sambilan ini di rumah. Perputaran uangnya lumayan buat membantu masyarakat sekitar menambah penghasilan buat Lebaran atau tambahan lain. Sebab, jika ayam maupun ikan sudah layak konsumsi saya menjualnya lewat tengkulak yang ada di masyarakat situ. Saya untung mereka pun juga memperoleh keuntungan.